Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga menyediakan karbohidrat, seperti wortel dan kentang sayur. Sementara buah tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpokat dan buah merah. Oleh karena itu konsumsi sayur dan buah merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayur dan buah yang cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah serta mengendalikan tekanan darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik. Konsumsi sayur dan buah yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
Semakin matang buah yang mengandung karbohidrat semakin tinggi kandungan fruktosa dan glukosanya, yang dicirikan oleh rasa yang semakin manis. Dalam budaya makan masyarakat perkotaaan Indonesia saat ini, semakin dikenal minuman jus bergula. Dalam segelas jus buah bergula mengandung 150-300 Kalori yang sekitar separohnya dari gula yang ditambahkan. Selain itu beberapa jenis buah juga meningkatkan risiko kembung dan asam urat. Oleh karena itu konsumsi buah yang terlalu matang dan minuman jus bergula perlu dibatasi agar turut mengendalikan kadar gula darah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayur dan buah untuk hidup sehat sejumlah 400 g per orang per hari, yang terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 2 1/2 porsi atau 2 1/2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 11/2 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayur dan buah 300-400 g per orang per hari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 g perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi sayur dan buah tersebut adalah porsi sayur.
Berdasarkan kandungan zat gizinya kelompok sayur dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Golongan A, kandungan kalorinya sangat rendah:
gambas, jamur
kuping, ketimun, labu air, selada, lobak, tomat sayur, selada air, daun bawang,
oyong
2. Golongan B, kandungan zat gizi per porsi (100 gram) adalah: 25 Kal, 5
gram karbohidrat, dan 1 gram protein.
Jenis sayur
yang termasuk golongan ini:
bayam, kapri muda,
brokoli, kembang kol, bit, kol, buncis, labu siam, daun kecipir, labu, waluh,
daun kacang panjang, pare, daun talas, pepaya muda, genjer, rebung, jagung muda,
sawi, kemangi, taoge, kangkung, terong, kacang panjang, dan wortel.
3. Golongan C, kandungan zat gizi per porsi (100 gram) adalah: 50 Kal, 10
gram karbohidrat, dan 3 gram protein.
Jenis sayur yang
termasuk golongan ini:
bayam merah, daun
katuk, daun mlinjo, mangkokan, daun singkong, daun papaya, kacang kapri, daun
talas, mlinjo, kluwih, taoge, kedelai, dan nangka muda.
Satu (1) porsi sayur adalah kurang lebih 1 (satu) gelas
sayur setelah dimasak dan ditiriskan.
Berdasarkan
warnanya, sayur dapat dilihat manfaat yang dikandungnya. Manfaat sayur
berdasarkan warnanya, yaitu :
1. Merah
Sayur
berwarna merah seperti cabe, tomat dan rosela mengandung beraneka macam
komponen pigmen merah dengan warna yang
menarik dan terlihat lezat. Likopen pada tomat membantu mengurangi resiko
kanker prostat; capsanthin, karoten merah utama pada cabe, dan anthosianin pada
daun merah membantu melindungi sel dari oksidasi dan memiliki potensi untuk
mengurangi resiko terkena kanker tertentu.
2. Jingga
Sayur
berwarna jingga seperti wortel, tomat cherry, cabe jingga, dan paprika
mengandung α dan β karoten untuk fungsi vitamin A dan karotenoid lain yang
membantu tubuh merawat kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3. Kuning
Sayur kuning seperti labu dan jagung manis juga mengandung α dan β karoten serta karotenoid seperti pada sayuran jingga dengan fungsi yang sama.
4. Hijau
Sayur
berwarna hijau seperti kangkung, sawi, okra, dan buncis mengandung klorofil
yang memberi warna hijau yang menyegarkan, α dan β karoten mengkonversi vitamin
A esensial untuk ketahanan tubuh dan kesehatan yang baik, serta karotenoid lain
seperti lutein yang penting untuk kesehatan mata. Sayuran hijau juga merupakan
sumber yang bagus untuk serat, asam folat, vitamin K, omega 3, asam lemak dan
mineral.
5. Ungu
Sayur
ungu seperti terong ungu dan okra ungu mengandung anthosianin dan flavonoid
lain menghasilkan warna yang cantik serta melindungi tubuh kita dari kerusakan
oksidatif dan mengurangi resiko penyakit jantung.
6. Putih
Sayur putih seperti bawang bombay, bawang
putih dan kembang kol kaya akan flavonoid yang kaya anti inflamasi dan anti
oksidan. Komponen organo sulfur seperti allicin pada bawang bombay dan
glukosinolat pada kembang kol memiliki aktifitas anti kanker dan anti mikroba.
Penggolongan
manfaat sayur berdasarkan warna juga dapat diterapkan pada buah. Kadang terjadi
kerancuan dalam penyebutan sayur dan buah. Karena memang ada beberapa jenis
sayur yang berbentuk buah. Keduanya merupakan produk hortikultura yang sangat
penting untuk asupan vitamin, mineral dan serat bagi tubuh.
Manfaat
sayur dan buah selain dari segi kandungan gizi juga dapat dilihat dari segi
fungsionalnya. Sayur dan buah termasuk pangan fungsional yang memberikan efek kesehatan
pada tubuh selain kandungan gizinya. Kandungan antioksidan pada sayur dan buah
merupakan sumber fungsionalitas pangan terbesarnya. Telah banyak kajian ilmiah
yang mengupas tuntah tentang manfaat fungsionalitas berbagai macam sayur dan
buah yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, konsumsi sayur dan buah setiap
hari merupakan kewajiban bagi kita untuk demi kesehatan dan pemenuhan kebutuhan
gizi harian.
Sayangnya
sayur dan buah merupakan kategori bahan pangan yang mudah rusak (perishable) sehingga perlu cermat dalam
memilih dan mengkonsumsinya. Untuk memperoleh manfaat yang optimal, sayur dan
buah jangan terlalu lama disimpan dalam kulkas. Karena semakin segar sayur dan
buah maka semakin tinggi kandungan vitaminnya.
Oleh : Zuni Fitriyantini, S.TP.
REFERENSI :
1.
Izwardy, D dkk. 2014. Pedoman Gizi
Seimbang. KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Jakarta
2.
www.avrdc.org. 7 Colors Vegetable Gardening Seed Kit.
Bangkok. Diakses 4 April 2015.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar Anda!