PEMBUATAN MANISAN KENCUR

 

Kencur (Kaempferia galanga L) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman yang dipelihara. Tanaman ini banyak digunakan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan sehingga para petani banyak yang membudidayakan tanaman kencur sebagai hasil pertanian yang diperdagangkan dalam jumlah yang besar. Bagian dari tanaman kencur yang diperdagangkan adalah akar yang tinggal didalam tanah yang disebut dengan rimpang kencur atau rizoma.

Rimpang kencur terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang cabang dengan induk rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam putih berair dengan aroma yang tajam. Rimpang yang masih muda berwarna putih kekuningan dengan kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang lebih tua ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih kekuningan. Komponen yang terkandung di dalamnya antara lain saponin, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri.

Hampir seluruh bagian tanaman kencur mengandung minyak atsiri. Zat – zat kimia yang telah banyak ditelit pada rimpangnya yaitu minyak atsiri, cinnamal, aldehide, etilester dan pentadekan. Dalam literatur lain disebutkan bahwa rimpang kencur mengandung sineol, paraeumarin, asam anisic, gom, pati dan mineral. Kandungan kimia tersebut sangat berguna bagi obat – obatan terutama obat batuk, sakit perut, dan pengeluaran keringat.

Pada musim kemarau harga rimpang kencur sangat murah sehingga petani kurang bersemangat untuk memanennya. Akan tetapi bila telah terlewat masa panen, rimpang kencur akan berserat tinggi sehingga kualitas yang di hasilkan menjadi menurun. Selain itu, kencur dari pertanaman di atas 1 tahun, kurang baik untuk bibit. Salah satu alternatif pemanfaatan rimpang kencur untuk memperpanjang umur simpan yaitu dengan mengolahnya menjadi manisan kencur.

Manisan kencur adalah kencur yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan kencur, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur,kapang). Dalam proses pembuatan manisan kencur juga digunakan garam untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa getir pada kencur.

Manfaat Manisan Kencur

Manisan kencur kaya akan manfaat terutama untuk meringankan batuk, mencegah masuk angin, menambah nafsu makan, dan menambah stamina.

Bahan Manisan Kencur

Bahan yang digunakan untuk pembuatan manisan kencur sangat mudah dicari di sekitar kita, yaitu :

1.     Rimpang Kencur

Rimpang kencur yang digunakan diusahakan berumur 6 – 7 bulan agar kandungan bahan aktif yang ada pada kondisi optimal dan belum banyak megandung serat. Rimpang kencur sebagai bahan baku utama manisan harus dibilih dengan baik. Usahakan untuk memilih kencur segar yang berkualitas baik. Cirinya adalah mulus, tidak berbercak, dan tidak ada bagian yang busuk. Jika ditekan, kencur terasa padat dan keras. Kencur yang sudah tidak segar biasanya keriput dan lembek ketika ditekan.

2.     Gula Pasir

Gula pasir yang digunakan pada manisan kencur berperan sebagai pemanis sekaligus pengawet. Pilih gula pasir yang bebas dari bahan pengotor agar manisan kencur yang dihasilkan berpenampilan menarik.

3.     Briket Garam

Garam yang digunakan pada manisan kencur berperan sebagai penghilang rasa getir pada kencur dan mempertahankan tekstur kencur. 

4.     Kapur Sirih

Kapur sirih digunakan untuk mencuci peralatan yang akan digunakan pada pembuatan manisan kencur. Wajan dan sutil harus dicuci dengan air kapur sirih untuk menetralisir asam sehingga bersifat basa.

5.     Air

Air digunakan untuk mencuci kencur dari garam, melarutkan kapur sirih untuk mencuci peralatan masak dan mencairkan gula pada waktu proses pemasakan.

Alat yang Digunakan untuk Pembuatan Manisan Kencur

Alat yang digunakan untuk pembuatan manisan kencur sangat sederhana dan mudah dicari di sekitar kita, yaitu :

1.     Pisau

2.     Telenan

3.     Timbangan

4.     Baskom

5.     Wajan

6.     Sutil

7.     Kompor


Cara Pembuatan Manisan Kencur

Cara pembuatan manisan kencur sangat sederhana dan mudah, yaitu :

1.     Persiapan bahan dan alat

Pastikan semua bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan manisan kencur sudah tersedia. Alat untuk memasak manisan kencur (wajan dan sutil) dicuci penggunakan larutan air kapur sirih untuk menetralisir asam sehingga bersifat basa.

2.     Pengupasan dan pengirisan tipis sekitar 2 mm

Rimpang kencur dikupas dan diiris tipis dengan ketebalan yang seragam agar manisan kencur yang dihasilkan berpenampilan menarik. Pengirisan rimpang kencur dengan posisi membujur untuk menjaga kandungan bahan aktif yang ada.

3.     Pencampuran garam sambil diaduk merata

Pastikan semua rimpang kencur bersentuhan dengan garam sambil ditekan – tekan menggunakan tangan agar rasa getir dari kencur hilang. 

4.     Pencucian dengan alir mengalir sampai bersih

Pencucian rimpang kencur dengan air mengalir bertujuan untuk menghilangkan garam dan kotoran lain yang masih menempel pada kencur.

5.     Penimbangan

Rimpang kencur yang telah diiris dan dicuci lalu ditiriskan kemudian ditimbang. Hasil penimbangan digunakan sebagai dasar kebutuhan gula yang digunakan.

6.     Pemasakan dengan perbandingan kencur : gula = 1:1 hingga menjadi kristal

Gunakan api sedang untuk pemasakan manisan kencur dan gula. Air yang digunakan jangan terlalu banyak, cukup untuk melelehkan gula agar tidak gosong. Aduk terus bahan agar tidak gosong. Apabila telah terbentuk lapisan putih di pinggiran wajan, mulai aduk cepat bahan. Matikan api bila telah terbentuk kristal  gula, lalu aduk cepat agar pelapisan kristal gula merata pada semua lapisan manisan kencur.

Demikian pembahasan tentang manisan kencur. Semoga dapat menggugah keinginan untuk melestarikan kearifan lokal dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar menggunakan teknologi terkini.

Oleh               : Zuni Fitriyantini, S.TP.

Sumber          :

Feriyanto, Hadi. 2018. Manisan Kencur. Bahan Tayang Diklat Diklat Pengolahan Hasil Tanaman Obat. Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan. Malang.

KWT DAHLIA

Merupakan kelompok wanita tani berlokasi di Dukuh Kebonwaru, Desa Pujut, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, yang berkomitmen untuk memanfaatkan tanah pekarangan di sekitar rumah mereka sebagai lahan pertanian.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar Anda!